Pages

Rabu, 10 Maret 2010

hakikat sebuah pengabdian

Hakikat sebuah pengabdian, banyak orang menerima gelar, tanda jasa, dan penghargaan karena besarnya pengabdian terhadap sesuatu. Nama mereka tetap harum meski jasad mereka mungkin telah habis dimakan ulat dan diurai tanah.
Pengabdian identik dengan pengorbanan dan keikhlasan untuk berguna bagi siapapun dan apapun. namun tidak jarang didapati manusia yang mengatasnamakan pengabdian untuk menutupi kepengecutanya, secara lahir seolah ia mengabdi dan melakukan apa saja demi sesuatu, namun dibalik itu ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai atau diraihnya.
banyak didapati siera sekarang ini sebuah pengabdian yang semu. Pengabdian yang hanya bersifat sementara artinya hanya untuk kepentingan sejenak di dunia saja tanpa dibarengi niat yang tulus untuk kehidupan yang lebih kekal. Pengabdian yang hanya untuk mendapatkan uang, jabatan yang lebih tinggi, nama yang disanjung banyak orang, untuk sebuah pengahargaan.bukankah itu semu?
unsur yang terbesar dan terpenting bagi semua pengabdian adalah kerelaan dan keikhlasan berkorban untuk orang lain karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Berbuat untuk orang lain tanpa mengharap imbalan membutuhkan sebuah latihan, pusat segalasifat dan sikap ikhlas bersumber pada diri masing-masing orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang ia dapat lakukan. Salah satu hal yang menggangap bahwa dunia adalah tujuan akhir, yang kemudian adalah tidak sungguh-sungguh dalam berbakti, ada yang memakai aji mumpung, mempunyai jabatan, mumpung berkuasa, mumpung diatas, shingga mereka kemudian menindas, menipu dan memeras orang lain sebagian muncuri uang rakyat, sebagian menggunduli hutan, mengemplang pajak, terlibat penyelundupan, menyuap dan melakukan berbagai hal lainnya.
sekali lagi yang ditanamkan adalah rasa ikhlas sehingga bisa merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin tidak di perbudak oleh penantian untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan. semoga kita nanti, esok dan seterusnya kita bisa menjadi manusia yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanan sementara tangan kiri tidak mengetahui

Share |

0 komentar: