Pages

Kamis, 15 April 2010

Pidato Kematian

Pidato kematian (eulogy) dalam setiap manusia tanpa kecuali, pasti akan mengalami atau sampai pada suatu titik akhir akan proses perjalanan kehidupanya yaitu, kematian. Pasti semua orang ingin saat mati, banyak orang yang akan mengenang kebaikan kita yang pernah kita perbuat mungkin ada yang ingin dikenang sebagai bapak atau ibu yang sukses, orang yang taat dalam menjalankan segala aktivitas dalam kehidupanya, guru yang suskses ataupun yang lainya. Yang jelas ingin dikenanang kebaikanya.
Kenangan akan kebaikan itu diharapkan akan dituangkan dalam banyak cara, mungkin dari cerita-cerita lisan dari mulut ke mulut ataupun lewat sebuah karya tulis, namun dari sekian banyak bentuk kenangan yang paling dekat dengan kematian adalah pidato kematian, kelak suatu saat dan satu hal yang pasti " banyak-banyaklah mengingat sesuatu yang bisa melenyapkan kenikmatan " artinya pandanglah semua bentuk kenikmatan dengan mengingat mati dan sudah cukup kematian sebagai suatu yang memisahkan dan juga sebagai nasehat. Dalam pidato kematian kita, mungkin orang-lorang terdekat kita yang akan berpidato, atau orang alain yang dipercaya oleh anggota keluarga kita. Kita ingin orang membicarakan kebaikan kita dan dapat dikenang sebagai orang yang baik.

Dalam sanubari yang pali dalam pasti setiap orang memilikikebaikan. Mari kita bertanya pada diri sendiri apakah kita pernah mencoba membuat pidato kematian untuk diri sendiri, sebuah pidato yang akan dibacakan ketika kita sudah terbujur kaku dalam peti mati dan terkubur dalam tanah.
Dengan melakukan ini, kita sudah mencoba untuk membuat tujuan hidup kita lebih konkret. Selanjutnya bagaimana kita memperjuangkan supaya kelak kita ketika mati, pidato kematian (eulogy) yang bermakna kebaikan dan kesuksesan akan kita dengar. Buatlah pidato kematian sebagai tujuan dari hidup kita yang nantinya akan dikenang oleh orang lain sesuai dengan yang kita kehendaki " hidup ini akhirnya hanya sebuah kenangan, bisa baik namun juga bisa buruk "
saat ini kiranya saat yang baik untuk merefleksikan tujuan hidup. Bila tujuan hidup sudah benar, mari kita teruskan, namun bila ternyata tujuan hidup tidak selaras dengan keyakinan diri, mari kita perbaiki. Karena sesungguhnya kematian telah membuat ciut hati orang yang punya kenikmatan, maka carilah kenikmatan yang didalamnya tak ada kematian.


Share |

2 komentar:

Marly mengatakan...

kamu da siapin pidato kematianmu??? hahahaha...
woi pa kabar...kok buku tamumu aku gak liat sih... ato internetnya lagi error kali ya..

kaii mengatakan...

#Marly: hallo sobat apa kabar..buku tamu
hahahha ada tuh disamping..