Pages

Jumat, 11 Desember 2009

Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki (PK) merupakan penyakit yang umumnya terdapat pada anak balita dan penyakit ini tidak ada hubungannya dengan nama motor kendaraan. Penyakit Kawasaki (PK) pertama kali dideskripsikan pada tahun 1967oleh Tomisaku Kawasaki, seorang dokter anak dari Jepang, dan saat itu dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome. Untuk menghormati penemunya, maka dinamakan penyakit kawasaki. Di Indonesia, banyak di antara kita yang belum memahami penyakit yang berbahaya ini, bahkan di kalangan medis sekalipun. Hal inilah yang menyebabkan diagnosis acap terlambat dengan segala konsekuensinya. Penyakit ini jarang terjadi, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, seringkali penegakan diagnosis penyakit Kawasaki (PK) terlewatkan. Bahkan, pada beberapa kasus, penyakit ini baru diketahui pada tahap yang sudah parah.

Gambar dari library.thinkquest.org

Penyakit yang sering menyerang anak ini ditandai oleh demam tinggi, sekurang-kurangnya lima hari. Gejala ini disertai oleh :

  1. Peradangan mata yang ditandai dengan merahnya putih mata tanpa disertai tahi mata yang banyak.
  2. Kemerahan atau pembengkakan pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga terjadi pengelupasan kulit di seluruh tubuh.
  3. Bentol-bentol kecil berwarna merah terang, sering menyerupai bentol pada penyakit campak.
  4. Pembengkakan kelenjar limfe di leher.
  5. Peradangan pada bibir (bibir pecah-pecah) dan pada tenggorokan. Lidah juga tampak merah seperti warna 'strawberry'.
  6. Iritasi dan inflamasi pada bibir, rongga mulut dan tenggorokan.
  7. Anak merasa tidak nyaman dan rewel.

Jika dari 4 dari 5 gejala di atas ditemukan, maka kuat dugaan anak terkena penyakit Kawasaki.

Penyebab penyakit Kawasaki masih belum jelas hingga hari ini. Banyak yang menduga, kuman atau racun yang dikeluarkan kuman tertentu yang menjadi penyebab. Tetapi, belum ada bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut. Dugaan lain adalah peran dari faktor genetik dan sistim imun penderita.

Sebagian besar penyakit ini akan sembuh sendiri. Tetapi pada beberapa kasus, dapat timbul berbagai macam komplikasi, misalnya peradangan sendi (arthritis), peradangan selaput otak (meningitis), dll.

Komplikasi lain yang biasanya fatal adalah komplikasi jantung. Pada jantung, penyakit Kawasaki menyebabkan peradangan otot jantung (miokarditis), pembesaran ukuran jantung (kardiomegali), denyut jantung tidak normal (aritmia), dan peradangan pembuluh darah koroner (vaskulitis).

Pengobatan penyakit Kawasaki umumnya dilakukan di rumah sakit. Pengobatan bertujuan untuk mengatasi demam, peradangan, dan mengurangi kemungkinan timbulnya komplikasi jantung. Untuk itu diberikan aspirin dosis tinggi yang berfungsi sebagai antidemam, antiperadangan, dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Selain itu, penderita diberikan juga Gamma Globulin melalui pembuluh darah vena, yang berguna untuk menurunkan risiko timbulnya gangguan jantung. Jika pengobatan berhasil, penderita akan membaik dalam waktu 24 jam.

Mengingat bahaya besar terkait kesehatan jantung yang mengancam anak penderita Kawasaki, maka pengenalan informasi ini, deteksi dini serta pengobatan segera diperlukan bagi Anda yang memiliki balita.

Sebagian besar informasi dikutip dari warta medika

Share |

0 komentar: