Pages

Kamis, 27 November 2008

Abdi Negara


Abdi negara, animo besar masyarakat mendaftar PNS untuk menjadi abdi negara dapat menjaring SDM berkualitas tinggi dan punya latar belakang status ekonomi sosial yang baik, sehingga keberadaanya sebagai abdi negara memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan produksivitas. Gairah masyarakat mendaftar sebagai abdi negar ini sangat luar biasa. Pendaftar rela antre panjang dan calon sudah memadati lokasi pendaftaran sejak pagi. Membludaknya pendaftar disebabkan menumpuknya lulusan sarjana yang selama tiga tahun terakhir tidak terakomodasi dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), berbagai formasi struktural maupun fungsional masing-masing departemen dibuka untuk semua pendaftar, namun formasi paling banyak adalah tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

Profesi guru saat ini diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang ingin mengadu nasib dalam penerimaan CPNS, untuk tenaga pendidik. Dlu profesi sebagai "Oemar Bakri" ini kurang diminati masyarakat khususnya generasi muda ini disebabkan beberapa hal diantaranya nasib guru selalu identik dengan gaji kecil, dan sering disunat, kesejahteraanya yang lebih memprihatinkan adalah massa depan kurang menjanjikan, dan alasan lain yang kurang enak didengar telingga.
Tetapi saat ini profesi guru sudah tidak dipandang sebelah mata lagi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan beberapa sebab diantaranya adalah program-program pemerintah yang lebih mengutamakan kesejahteraan para guru di Indonesia baik guru swasta maupun guru yang berstatus PNS. Apalagi sejak pemerintah dan DPR mengesahkan UU No 14/2005, tentang guru dan dosen yang memuat janji-janji mengiurkan salah satunya program sertifikasi guru yang lulus sertifikasi akan mendapatkan tunjangan fungsional satu kali gaji pokok pegawai negeri plusjaminan hak-hak guru juga diperhatikan.

tetapi dalam kenyataanya banyak guru yang pengahasilanya sangat memprihatinkan, terutama guru honorer baik, guru tidak tetap (GTT) maupun guru sekolah swasta pinggiran atau terpencil, untuk menutupi kebutuhan hidup terpaksa para guru GTT ataupun guru honorer swasta mencari pekerjaan lain, walaupun begitu guru-guru tersebut tidak meningalakn pekerjaan mengajar. Kalau bukan karena dedikasi yang tinggi dan pengabdian mungkin mereka tidak akan betah memili9h profesi sebagai guru.

Bagi masyarakat yang ingin jadi guru perlu persiapan mental ketika nanti terjun kelapangan, guru yang pandai tidak hanya pintar dalam aspek akademis tetapi juga perlu mencintai profesinya. Guru adalah pendidik profesional dan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi anak didiknya. Tidak mudah bagi mereka yang mencoba profesi ini karena coba-coba, jika tidak karena panggilan jiwa hasilnya akan kelihatan. Selain itu juaga pemerintah perlu mengkaji mekanisme rekruitmen PNS agar tidak kebobolan dari praktik KKN yang selama ini dipahami masyarakat umum, mungkin pemerintah perlu melibatkan tim independent dalam melakukan seleksi CPNS.


Share |

1 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga stigma yang selama ini melekat bahwa kurang disiplin etos kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan serta produktifitas kerja mampu ditinggkatkan, secara perseorangan maupun kolektive...